Dikisahkan oleh Acarya Lian-zhi menceritakan kisah nyata mengenai vetala (sebutan untuk Vampire dalam mitologi hindu) dalam sebuah perjamuan. Ada seorang saudara Sedharma, keluarganya adalah keluarga besar.
Pertama-tama salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dunia, usai menyelenggarakan upacara pemakaman, baru berselang satu bulan, ada satu lagi anggota keluarga yang meninggal dunia.
Mereka mengira ini hanyalah sebuah kebetulan belaka, usai melakukan upacara pemakaman lagi, baru 20 hari, orang yang ketiga meninggal dunia. Yang mengherankan adalah orang yang ketiga ini masih muda, mati dengan tidak wajar, kondisi keluarga mulai ricuh.
Mereka memohon pada seorang bhiksu untuk melakukan ritual dan pemercikkan air suci, mengira sudah tidak ada masalah, namun sungguh tidak terduga, menyusul orang yang ke empat meninggal dunia. Semua anggota keluarga merasa takut, belum sampai setengah tahun sudah ada empat orang meninggal dunia berturut-turut.
Yang lebih aneh lagi adalah, orang yang kelima meninggal dunia. Mereka mengundang seorang dukun yang terkenal untuk melakukan metode pengalihan, usai melakukan ritual pengalihan, mereka mengira sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.
Yang keenam juga meninggal dunia, ya Tuhan, belum ada satu tahun, sudah enam orang yang meninggal dunia. Mereka meminta pertolongan ahli Hongsui untuk memeriksa tempat tinggal dan kuburan, ahli Hongsui itu telah melakukan pemeriksaan, juga melakukan perubahan fengshui.
Yang ke tujuh juga meninggal dunia, Kali ini sungguh membuat orang hampir gila, semua anggota keluarga tidak bisa tenang, khawatir tiba giliran mereka. Mengundang Sang maha agung untuk melakukan ritual Pertobatan Kaisar Liang, Pertobatan Maha karuna, Pertobatan Air, Pertobatan Saddharmapundarika, Ulkhamukhayoga, dan Ritual Dana Makanan.
Yang ke delapan meninggal dunia, Mereka jadi kalang kabut, bhiksu, dukun, ahli hongsui, cenayang, pendeta, peramal, maha bhiksu, Shang-ren, Rinpoche dan ahli eksorsis yang ternama. Bahkan dokter dan ilmuwan, semua merasa heran, tidak mengetahui sebabnya, orang-orang yang sehat bisa berturut-turut meninggal dunia mendadak.
Yang kesembilan juga meninggal dunia. ya Tuhan, bagaimana ini? Saat itu, saudara Sedharma yang telah bersarana pada Maha guru Lu, baru terpikirkan Maha guru Lu yang menetap jauh di Seattle. Hanya dalam waktu setahun lebih, sudah ada sembilan orang yang meninggal dunia. Sungguh menakutkan orang, seakan-akan tiap hari sibuk melakukan upacara pemakaman.
Begitu saya melakukan prediksi
Dengan pasti Tian-guan dan Di-sha mengatakan: "Kakek buyut dan nenek buyutnya dimakamkan di tanah vetala, telah menjadi vetala, tiap malam mereka terbang keluar untuk menghisap prana orang hidup, saat prana habis maka mereka akan meninggal dunia, jika dibiarkan, akan memakan lebih banyak lagi korban nyawa."
Saya memberitahu Acarya Lian-zhi supaya segera membantu. Memilih hari Chu (Chu-ri/除日), usai tengah hari, membuka peti mati. Mengumpulkan tanah lumpur untuk disebarkan diatas tubuh vetala.
Demikianlah cara menolongnya. Acarya Lian-zhi melaksanakan instruksi saya, naik gunung bersama anggota keluarga mereka yang memiliki keberanian. Begitu peti mati dibuka, sungguh mengagetkan semua yang hadir, Kakek dan nenek buyut mengenakan pakaian, topi dan sepatu pemakaman, tubuh mereka terbaring masih seperti hidup.
Rambutnya bertambah panjang, kuku jarinya juga tumbuh panjang, Parasnya masih seperti hidup, gigi taringnya tumbuh sampai mencuat keluar, sungguh telah menjadi vetala. Begitu orang-orang melihat, beberapa diantara mereka langsung pontang-panting melarikan diri. Hanya tersisa beberapa, dengan mengemban titah saya, memasukkan lumpur kedalam peti mati, kemudian menutupnya kembali.
Satu minggu kemudian, mereka membuka lagi peti matinya. Sungguh menakjubkan. Mayatnya sudah mulai membusuk, pakaian yang semula nampak masih baru, telah digerogoti oleh ulat, telah menjadi mayat yang sesungguhnya. Sejak saat itu, keluarga besar mereka kembali normal, tidak ada lagi kejadian kematian mendadak yang berturut-turut. Saya bertanya: "Kenapa sejak awal tidak mencari saya?" Dia menjawab: "Mahaguru menetap jauh di Seattle, juga demikian sibuk. Sehingga saya baru terpikirkan setelah tidak ada lagi yang dapat menolong."
Pertama-tama salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal dunia, usai menyelenggarakan upacara pemakaman, baru berselang satu bulan, ada satu lagi anggota keluarga yang meninggal dunia.
Mereka mengira ini hanyalah sebuah kebetulan belaka, usai melakukan upacara pemakaman lagi, baru 20 hari, orang yang ketiga meninggal dunia. Yang mengherankan adalah orang yang ketiga ini masih muda, mati dengan tidak wajar, kondisi keluarga mulai ricuh.
Mereka memohon pada seorang bhiksu untuk melakukan ritual dan pemercikkan air suci, mengira sudah tidak ada masalah, namun sungguh tidak terduga, menyusul orang yang ke empat meninggal dunia. Semua anggota keluarga merasa takut, belum sampai setengah tahun sudah ada empat orang meninggal dunia berturut-turut.
Yang lebih aneh lagi adalah, orang yang kelima meninggal dunia. Mereka mengundang seorang dukun yang terkenal untuk melakukan metode pengalihan, usai melakukan ritual pengalihan, mereka mengira sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.
Yang keenam juga meninggal dunia, ya Tuhan, belum ada satu tahun, sudah enam orang yang meninggal dunia. Mereka meminta pertolongan ahli Hongsui untuk memeriksa tempat tinggal dan kuburan, ahli Hongsui itu telah melakukan pemeriksaan, juga melakukan perubahan fengshui.
Yang ke tujuh juga meninggal dunia, Kali ini sungguh membuat orang hampir gila, semua anggota keluarga tidak bisa tenang, khawatir tiba giliran mereka. Mengundang Sang maha agung untuk melakukan ritual Pertobatan Kaisar Liang, Pertobatan Maha karuna, Pertobatan Air, Pertobatan Saddharmapundarika, Ulkhamukhayoga, dan Ritual Dana Makanan.
Yang ke delapan meninggal dunia, Mereka jadi kalang kabut, bhiksu, dukun, ahli hongsui, cenayang, pendeta, peramal, maha bhiksu, Shang-ren, Rinpoche dan ahli eksorsis yang ternama. Bahkan dokter dan ilmuwan, semua merasa heran, tidak mengetahui sebabnya, orang-orang yang sehat bisa berturut-turut meninggal dunia mendadak.
Yang kesembilan juga meninggal dunia. ya Tuhan, bagaimana ini? Saat itu, saudara Sedharma yang telah bersarana pada Maha guru Lu, baru terpikirkan Maha guru Lu yang menetap jauh di Seattle. Hanya dalam waktu setahun lebih, sudah ada sembilan orang yang meninggal dunia. Sungguh menakutkan orang, seakan-akan tiap hari sibuk melakukan upacara pemakaman.
Begitu saya melakukan prediksi
Dengan pasti Tian-guan dan Di-sha mengatakan: "Kakek buyut dan nenek buyutnya dimakamkan di tanah vetala, telah menjadi vetala, tiap malam mereka terbang keluar untuk menghisap prana orang hidup, saat prana habis maka mereka akan meninggal dunia, jika dibiarkan, akan memakan lebih banyak lagi korban nyawa."
Saya memberitahu Acarya Lian-zhi supaya segera membantu. Memilih hari Chu (Chu-ri/除日), usai tengah hari, membuka peti mati. Mengumpulkan tanah lumpur untuk disebarkan diatas tubuh vetala.
Demikianlah cara menolongnya. Acarya Lian-zhi melaksanakan instruksi saya, naik gunung bersama anggota keluarga mereka yang memiliki keberanian. Begitu peti mati dibuka, sungguh mengagetkan semua yang hadir, Kakek dan nenek buyut mengenakan pakaian, topi dan sepatu pemakaman, tubuh mereka terbaring masih seperti hidup.
Rambutnya bertambah panjang, kuku jarinya juga tumbuh panjang, Parasnya masih seperti hidup, gigi taringnya tumbuh sampai mencuat keluar, sungguh telah menjadi vetala. Begitu orang-orang melihat, beberapa diantara mereka langsung pontang-panting melarikan diri. Hanya tersisa beberapa, dengan mengemban titah saya, memasukkan lumpur kedalam peti mati, kemudian menutupnya kembali.
Satu minggu kemudian, mereka membuka lagi peti matinya. Sungguh menakjubkan. Mayatnya sudah mulai membusuk, pakaian yang semula nampak masih baru, telah digerogoti oleh ulat, telah menjadi mayat yang sesungguhnya. Sejak saat itu, keluarga besar mereka kembali normal, tidak ada lagi kejadian kematian mendadak yang berturut-turut. Saya bertanya: "Kenapa sejak awal tidak mencari saya?" Dia menjawab: "Mahaguru menetap jauh di Seattle, juga demikian sibuk. Sehingga saya baru terpikirkan setelah tidak ada lagi yang dapat menolong."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar